"14 You are the light of the world. A town built on a hill cannot be hidden. 15 Neither do people light a lamp and put it under a bowl. Instead they put it on its stand, and it gives light to everyone in the house. 16 In the same way, let your light shine before others, that they may see your good deeds and glorify your Father in heaven." (Mat.5)
Wednesday, July 6, 2011
MASKER
Awalnya, gue nggak betah banget pake masker.
Kalau bukan karena pilek atau naik bus umum, gue merasa nggak perlu pakai masker, karena sangat mengganggu pernafasan dan keleluasaan pandangan mata, hehehe…
Tapi sekarang, gue memakainya hampir tiap hari.
Bukan karena ingin menutupi hidung gue yang agak mancung ini, hehehe, tapi karena alas an lain.
So, the reason I wear this mask currently, because I’m sick of that smell.
Daripada gue komplain terus karena tersiksa oleh bau minyak “sinyongyong”, mendingan gue cover hidung gue sendiri. Iya nggak seeeh?
Well, mungkin memang begitulah analogi yang pas untuk hidup ini. Kita tak bisa mengubah orang lain, tak bisa mengubah system atau mengubah dunia, tapi kita hanya bisa mengubah diri kita, paradigma dan pola pikir serta cara kerja/tindak-tanduk dan strategi kita.
So, now, further, I wear this mask, again, not only because of that smell any more. But, because I wanna cover my face, cover my lips and my expression, my sickness of the sucks! I don’t wanna show my real intention... The sucks is not the smell, actually. But, the person!
I can take the smell, but not the person! Thats the point.
So, I wear this mask to cover my feeling which can be shown by my face.
This is it, in Japanese, called tatemae. Mask. Masker, menjadi wujud konkrit tatemae.
Memang tidak nyaman. Tetap tidak nyaman pake masker!
Begitupun hidup. Terkadang kita harus siap tidak nyaman demi mengurangi ketidaknyamanan akan sesuatu hal. Untuk menghindari ketidaknyamanan level tinggi, kita hadapi ketidaknyaman level menengah.
Begitulah, hidup ini memang tak selalu nyaman.
Kita hanya berusaha menyamankan diri dan mencari cara-cara terbaik dari yang terburuk.
But still, I hate that smell.
Entah sampai kapan.
Gosh!
Sucks!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kadang juga......
ReplyDeletekita harus menghipnotis diri,menjadi nyaman dalam sesuatu yang tidak nyaman.Polos,tanpa bantuan,tanpa cover dan tanpa mascer :)
..dan tanpa maskara, hahahaa...
ReplyDeleteBaik di jalan atopun di rumah, guwah pake masker..
ReplyDeleteBedanya kl di jalan, pake masker buat kepala.. kalo di rumah pake masker bengkoang...
*ekh... ketauan... hik
iiihhh kamyu kok ngalah2in gueh sichhhhh
ReplyDelete