Pada suatu hari R**na sedang mengadakan riset mengenai hujan buatan,
berhubung dengan adanya isu bahwa puncak hujan besar dan banjir akan
terjadi di JKT pada akhir bulan januari 2013 kemarin.
Ternyata isu itu tidak benar terjadi karena konon dengan teknologi,
hujan bisa dialihkan hingga turunnya di atas laut, dengan cara
menembakkan garam dan semacamnyalah.
Suatu siang di bulan Februari ini, pada saat makan siang, tiba-tiba
hujan deras turun dengan cetar membahana, tapi rupanya hanya sebentar
saja dan lalu berhenti.
Hal ini membuat Risna jadi teringat bahwa waktu dia riset mengenai hujan
buatan tempo hari, dia menemukan ada satu cara 'pawang hujan' yang alami,
alias tahyul deh, yaitu (anak perawan) melemparkan celana dalamnya ke
atas atap rumah.
GUBRAAAAAAK!!!!
Lalu, Depy yang konon nama aslinya disamarkan, dengan spontan
menceritakan bahwa sebelum menikah, dia rupanya mengikuti tahyul
tersebut.
Purnomo yang biasanya sangat well behave saing kagetnya atas pengakuan
Depy itu, sampe spontan menggebuk tangan gue.
"Depiiiiiiiiiiiiiiiiii???" seru Purnomo dengan takjub tidak percaya. "
Mulai sekarang kita panggil nama Depi menjadi: KANCUT-ER!"
Tapi Depy yang mungkin menyadari kekhilafannya (setelah agak kenyang
habis makan siang), langsung meralat pernyataannya, seperti lagak para
politikus, bahwa dia tidak benar-benar melakukan aksi 'lempar-kancut'
tersebut. Itu hanya sebatas wacana, katanya membela diri, dengan pipi
agak bersemu merah.
Tapi kita semua yang sudah kenyang makan dan H2C agar hujan berhenti,
terlanjur percaya dan penasaran.
Pertanyaan2 yang muncul adalah,
"Warna apa, Dep?"
"Apa iya beneran manjur?"
"Ayo dong plis, siapa yang mau membuat hujan berhenti dengan cara alami
tersebut nih?"
Tapi Depy sudah mengunci rahasianya rapat-rapat seperti gaya para
koruptor handal, hahahaaaaa...
Sebegitu pengennya dapat the most effective way to stop the rain, hahaha...
No comments:
Post a Comment