Monday, December 7, 2009

Kado Ultah kreatif dari Putriku


Kado Ultah

Ultah gue tahun ini rasanya lucu deh.
Suatu kali Helena nanya, "Kenapa kalo Mama ultah nggak pernah tiup lilin?"
Sementara papa, helena dan evan selalu ada cake dan lilin.
"Malu, udah tua," jawab gue.
"Ntar kalo ultah, tiup lilin aja, Ma, nanti aku yang tiup lilinnya kalo Mama malu," kata Helena.
Akhirnya kita beli cake, dan karena gue yakin foto itu akan dimasukin ke FB, maka gue sengaja beli lilin angka 7, karena di rumah ada angka 1. Kebetulan di toko cake itu juga gak ada angka lain yang pas sesuai umur gue.
Jadilah lilin di cake ultah gue ber-angka 17, dan kita berfoto2 di depannya, dan kalo org liat foto2 itu, pasti jadi bingung siapa yang ultah.
Kalo gue, kemudaan, kalo Helena, ketuaan, dan nggak mungkin juga ultah suami atau anak gue Evan.
Hahaha, cuek aja, gue pikir. Jadilah kita foto2 di cake yg berlilin angka 17, juga waktu ngerayain sekali lagi dgn tiup lilin di rumah kakak, atas permintaan Mama, mau didoain katanya.
Para ponakan gue pada bingung ngeliat angka lilinnya, dan kita pada ngakak2 begitu tahu artinya, bahwa umurnya adalah dua kali angka lilin tsb, hahaha...

Tapi yang paling bikin gue terharu ultah kali ini adalah, kado ultah dari anak gue Helena.
Pas gue pulang dari beli cake, dia memegang sesuatu di balik punggungnya, dan bergerak dgn gelagat takut2 jangan sampe gue ngeliat.
"Ini kado aku buat Mama, tapi jangan intip, rahasia," kata helena dan saking lamanya dia tarik ulur ngasi kado itu, jadilah kami kejar2an karena gue nggak sabar ngeliat.

Ternyata, sebuah surat!

Surat dengan tulisan tangan dia sendiri, dengan kata2 sederhana yang mungkin dia minta dibantu cek spellingnya sama si Mbak, yang isinya
kira-kira bilang begini: Helena sayang Mama, selamat ultah ya, Ma," etc...

Akan gue simpan buat kenang-kenangan.
Memang kado itu nggak penting harganya, lebih ke motivasi pemberinya.
Dan gue sangat surprise mengetahui kreatifitas anak gue yang masih umur 5 tahun itu untuk menghadiahi gue SEBUAH SURAT! Sesuatu yang gak terbayangkan, sesuatu yang dia bikin sendiri dan tanpa biaya dan tanpa ide dari orang lain!
What a creativity!

Thanks, my lovely daughter, thank God!
Love you berry much!

*-*

Belajar Bahasa Batak

"Mama, aku bisa dong bahasa batak," kata helena minggu lalu, tiba-tiba.
"Coba," gue bilang.
"Daonma," kata dia.
"Helen tahu darimana? siapa yang ngajarin?" gue tanya.
"Nggak ada yang ngajarin, aku dengar sendiri mama ngomong."
Hahaha.. gue jadi ingat. Itu pasti omongan gue dia contek.
"Bukan 'daonma', sayang, tapi, 'DAONG, MA', itu artinya 'TIDAK, MA',"
gue ingat, gue lagi ngomong sama nyokap gue pake bahasa batak, dan helen dengerin.
"Mama ntar kalo aku udah SMP, mama ajarin aku bahasa batak ya," kata helena.
"Iya," gue bilang, hahaha..
Mesti ati2 nih, apa aja omongan gue bisa didengerin dan diikutin anak gue neh.
Hehehe...