Tuesday, June 21, 2011

"Malaikat berwujud Manusia"


Mari bicara soal kebaikan.
Di jaman yang makin aneh ini, menerima kebaikan orang kadang menjadi suatu hal yang langka dan mengherankan. Iya nggak seeeh?? (-;

Beberapa waktu lalu, di ruang tunggu sebuah klinik gue ngobrol-obrol dengan seorang ibu. Karena dia tahu setelah dari klinik gue akan pergi ke kantor lagi, gak gue sangka dia yang sudah pesan taksi, memberikan taksinya untuk gue pake duluan pulang dan dia memesan lagi, sebab katanya gue lebih perlu taksi itu drpd dia karena dia gak kerja. Luar biasa! Kami baru berkenalan dan dia bahkan belum tahu nama gue, tapi dia bisa sebaik itu memikirkan sesuatu yang gue aja nggak kepikiran (mesan taksi). Saat itu gue merasa takjub dan sangat kagum dan bersyukur sekali. Masih ada orang baik yang tulus di Jakarta ini, ya, pikir gue.

Kali yang lain, waktu di rumah sakit, ada seorang ibu yang bawa anaknya berobat tapi hampir mau pulang karena ternyata uangnya nggak cukup. Buru-buru seorang nenek -yang lagi antri juga- buka dompet dan kasih ke ibu itu. “Ambil aja, kapan-kapan ganti, ganpang, gak masalah,” kata si nenek baik hati ini. Dan gue yakin mereka nggak kenal each other. Si ibu itu menerima uang itu dengan agak sungkan tapi sangat bersyukur, dan itu bikin gue dlm hati jd agak malu, and think, kenapa bukan gue duluan yang buka dompet yak?!!!!

Trus, kapan lagi ya gue pernah ngalamin kebaikan orang yang nggak disangka-sangka?

Oh iya, dulu, waktu masih belum menikah dan tinggal di pondok gede, suatu kali angkot yang trayeknya ke arah rumah gue mogok semua, jadilah pulang kantor gue nunggu angkot dari jam 7 sampai hampir jam 10 malam, taksi pun penuh semua karena rebutan dgn penumpang lain, ojek juga habis, dan setelah jalan kaki hampir 30 menit, melintaslah sebuah metromini dan mengangkut kita semua. Dan, tidak disangka, si kenek metro ini nggak minta bayaran lho! Pas mau kita bayar, “Nggak usah, nggak usah!!!” kata supirnya. Itu sebabnya sejak saat itu gue nggak mau lagi ngomelin supir metromini sekalipun suka ngebut dan turunin penumpang di tengah jalan. Karena rupanya masih ada sebagian yang tidak terlalu mikirin untung sendiri. hehehee...

Oh ya, waktu mahasiswa, juga gue pernah merasa sangat berutang budi. Suatu kali di kampus, tiba-tiba di jam kuliah, gue mual dan langsung keluar ruangan, panik gak tau kemana, akhirnya menuju taman, dan muntah-muntah di sana. Dalam keadaan sendirian, lemas dan malu, tiba-tiba seorang 'malaikat' datang menolong gue. Malaikat itu berwujud manusia berstatus mahasiswi, seorang wanita muda dengan wajah keibuan dan berkerudung. Dengan sigap, lemah-lembut dan tulus, dia membawa gue ke asrama putri tempat dia tinggal. Di sana, gue dikasih makan, dikasih istirahat di tempat tidur dia dan sorenya setelah agak kuat, dia antar gue pulang ke kost an gue. Tas gue di ruangan kuliah juga dicarikannya. Meski beda keyakinan, dia menolong gue tanpa pamrih. Sejak saat itu gue makin kagum dan respek sama orang yang busananya sama dengan kelakuannya.

Sayang sekali gue nggak ingat siapa namanya dan telponnya, dan sekarang gue nyesal nggak mencatatnya. Such an angel!

Masih ada contoh lain, tapi lagi lupa, ntar gue inget2 lagi dulu yeeee…

Terima kasih untuk semua malaikat dalam hidup kita, yang mengingatkan kita, walau dunia ini makin bobrok, masih ada kebaikan yang bisa menginspirasi kita untuk melakukan hal yang sama…

…to a better world to live in.