Tuesday, February 4, 2014

"Her name is Judas iis-kariotina"

Tadi pagi tiba2 ada temen yg kirim bbm cerita tentang cinta monyet... itu kenapa gue terilhami untuk nulis soal ini...

Pernah nggak sih, waktu remaja, loe naksir ama orang, trus orang itu nanya: kenapa sih loe suka ama gue?

(Wah kalo gue digituin kayaknya langsung ill-feel deh),
Kira-kira gue sih akan bilang gini: soalnya hidung loe pesek banget, jarang2 gue liat idung pesek banget kayak elo. langka, gitu! apalagi body loe seksi kayak pesumo!

Habis itu mungkin dia akan nonjok hidung gue, hahaha..
Trus, gue balas nonjok hidung dia, hehe..

truuusss... jadilah kita sama-sama pesek!

Trus elo akan berkata: Aah... sesama pesek aja saling tonjok. Sana operasi plastik! (Ini becanda yaaa)

Kembali ke awal, soal pertanyaan itu. "kenapa sih loe suka ama gue?"

Di satu sisi, ini bisa jadi perlambang kepo tingkat tinggi atau geer tingkat tinggi, tapi juga bisa ungkapan dari ke-tidak pede-an. (kok loe naksir ama gue? gue kan nggak ganteng, gak kaya, nggak pinter dll)

serba salah nggak sih menjawab pertanyaan begini.
sebab sesungguhnya rasa suka itu sungguh subjektif, saudara-saudara!
itu sebabnya kita tak bisa menentukan apa yang menyebabkan kita suka, sebab apa yang kita sukai belum tentu disukai oleh orang lain.

mungkin itulah kenapa ada yg disebut 'tipe'.
misalkan ada cowok pake kalung mas, nah itu bukan tipe gue banget deh!
mendingan cowok pake kalung metal daripada kalung mas, sekalipun sama2 gue nggak akan tertarik juga, haha.. (Tapi nggak tahu juga ya kalo Tom Cruise yang pake kalung mas, belum pernah liat sih, hahaha)

rasa suka itu aneh. bisa terjadi tanpa planning. gue nggak suka warna kuning, tapi pernah sekali waktu pas liat ada baju warna kuning, jadi naksir. itu satu-satunya baju kuning yang gue taksir. pernah juga gue suka ama baju warna merah yang gue naksir pada pandang pertama tapi pas gue pake, gue nggak suka, jadi cuma sekali aja gue pake, habis itu menghuni lemari sampe kini.

kadang, rasa suka itu bisa sangat tidak rasional. kita bisa tiba-tiba klop ama seseorang dan jadi sahabat karena sama-sama suka. entah karena apa (ini bukan asmara lho ya). lalu kita anggap dia jadi 'soulmate' kita. kalo minjem istilah anak gue, bff nih, best friend forever. kita cocok banget ama dia!
lalu, ada 'soulmate' di sekolah, kantor, di tempat lain, dll. maksudnya adalah orang yang kita sukai dan cucokkkk banget ama kita.

tapi, kita juga bisa nggak suka ama orang pada pandang pertama, mungkin itu berhubungan dengan aura, gestur atau apalah. yang jelas, biasanya rasa sukalah yang bikin kita jadi temenan. iya nggak?

di masa dewasa, mungkin kita pernah suka sama orang (bukan suka2an naksir asmara lho ya), kita suka dan kita jadikan teman. kita suka karena kita merasa cocok. kita suka dan kita jadikan tokoh panutan atau idola. ada yang karena hidungnya mancung, body nya langsing kayak model, atau karena rambutnya indah, atau karena otaknya encer (emang bisa kliatan gitu, encer apa enggak? hehe), atau ada juga karena sederhana dan biasa aja. atau bisa juga tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba aja kita jadi temen baik yang klop. 

beberapa waktu lalu ada yang menanyakan hal kira-kira seperti itu ke gue. anggaplah dia teman baru gue. gue memang suka ama dia. setelah sekian tahun di sebuah tempat, baru kali itu gue merasa punya kenalan baru yang layak dijadikan sahabat.

"kenapa sih loe mau jd temen gue?" kira-kira begitu pertanyaannya, dan dengan jujur gue jawab, karena dia punya integritas. kalau dia suka sesuatu, dengan tegas dia akan bilang suka. kalau dia tak suka sesuatu, apalagi itu melanggar etika, dia akan dengan saklak menyatakannya. gue suka itu. dia mengingatkan gue akan tokoh-tokoh pemimpin wanita yang punya visi, misi dan prinsip.

entah apakah dia menanyakan itu karena nggak pede atau mau menguji gue, tapi gue senang karena dia menanyakan hal itu. beda dengan waktu remaja tadi, kalau ditanya, kenapa gue naksir, pasti gue langsung ill-feel (alias malu juga kali ya). Kali ini gue senang menjawab karena gue pengen dia tahu bahwa dia punya kualitas yang langka, yang nggak semua orang punya. dan berharap dengan dia menyadarinya bukan membuatnya belagu tapi makin mengaplikasikannya dalam hidup berbangsa bernegara, apa coba!

dan, lagi-lagi, sesungguhnya rasa suka itu sungguh subjektif, saudara-saudara!
nggak jauh setelah itu, gue juga sempet suka ama seorang kenalan baru. gue impressed banget! sungguh dia seorang wanita dewasa yang mengagumkan, menyenangkan, cerdas dan tanggap, komunikatif dan ceria, semangat dan open minded, dan kalo bahasa gaulnya, "asyikkkkkkkkk banget deh nih orang". pengen banget rasanya jadi sahabatnya! pengen jadiin new 'soulmate' tambahan gue! Sebutlah namanya tina, lengkapnya: judas iis-kariotina.

tapi nggak berapa lama kemudian ternyata ketahuanlah bahwa dia hanyalah utusan 'marketing' yang memang sudah well-trained untuk memukau orang lain demi lancarnya produk yang harus dijual, dan kini dia sedang mencoba melakukan 'misi' rahasia dengan kita. Ibarat mata-mata musuh, secret agent gitu deh!

oooh, tertipuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu, akuuuuuu tertipuuuui....
gue jadi ngerti banget deh arti lagu Nugie.
Tertipuuuuuuuuuuuu...

rasanya bagai ditikam tepat di jantung.
Ini mah bukannya jadi soulmate. tapi 'soul-mate'.
"soul-mate" banget, alias 'mate' tepat di jiwa ('soul').

jiwa yang mematikan!
"soul-mate"!

Ooh tina, oh judas iiskariotina!
Mengapa kau tega berkhianat???

Thursday, January 23, 2014

Tanpa gue, loe gak bisa kan?

Dulu kala nih, di jaman dinosaurus (jiahhh kayak dongeng aje), konon ada "seekor dinosaurus" yang istimewa di sebuah perkumpulan kami. Dia pinter nyanyi. Kalau tak ada dia langsung beda deh harmonisasi suara di grup kami. Dialah yang bikin grup kami bagus. Suatu kali karena sesuatu hal, dia ngambek dan tak pernah datang lagi.

Tentu saja kami kehilangan. Ibarat diputusin pacar, sedih tapi harus tetap move on, cari pacar lageeeee. Cari personel baru iya tapi tetap terbuka jika dia kembali. (Sebenarnya sih yang lebih cocok keluar itu ya gue, haha, karena gue sadar suara gue paling jelek dan hanya bisa merusak harmonisasi suara di grup itu hahaha....) 

But the show must go on. Kami tetap bernyanyi walau mpot2an. Dan rupanya di luar sana orang itu berkata: tuh kan, tanpa gua, grup itu memble! Gak ada gue gak bisa jalan kan?!

Yeah that's rite!

Tapi kami tetap move on. Tetap go on! Sebab motivasi kami dalam bernyanyi itu bukAn untuk tampil bagus semata tapi untuk memuliakan Tuhan. BukAn pujian manusia yang kami harapkan! Sebab kalau sekedar tampil kami tentu akan daftar ke x-factor atau Indonesia mencari Batak eh bakat, dan sejenisnya yg belum ada di jaman dinosaurus! (Walau Pasti kalah juga sih hahaha)

Yang jadi point di sini adalah soal persepsi. Harusnya, jika kita tahu tanpa kita maka grup itu akan berantakan, kita tentu bertahan demi kebaikan bersama. Itulah bentuk sikap pelayanan! 
Ibarat jika kamu seorang dokter, udah tahu cuma kamu ahlinya dan kamu malah mogok dan membiarkan pasien sekarat dan bilang: tanpa gue, pasien mati semua!!
(Eh! Kalau itu kan kuasa Tuhan)

Itulah pelayanan. Jangan sebut seroang pelayan jika ada tendensi mengucapkan hal seperti: kalo gue gak ada, gak bisa jalan loe, dll.
Pelayanan itu, kemampuan memprioritaskan kepentingan bersama yang benar, di atas Kepentingan atau sentimen pribadi. Bukan malah bersikap ala remaja galau yang pengen dibujuk-bujuk, diberi perhatian dan dipuji-puji. Kalau tadi grup nyanyi gue itu membernya anak2 remaja sih masih bisa dimaklumi. Tapi, think about this, haree genee, jika masih ada yang bersikap begitu.....? Back to the present, please!

Mungkin jika dia Sadar Kalau talenta itu adalah pemberian Tuhan, dia akan bersikap sebaliknya. Atau jika dia memiliki persepsi yang benar, bahwa grup nyanyi itu bukan untuk tampil keren-kerenan, tapi untuk memuji Tuhan sebagai bentuk rasa syukur atas berkat Tuhan, dia akan kembali. Jika memang dia bernyanyi untuk mendapat aplaus penonton sih pasti begitulah endingnya. Tapi jika dia bernyanyi untuk Tuhan, Tuhanlah yang jadi parameter, bukAn manusia. Turn your eyes upon Jesus please. Rasa takut dan kasih pada Tuhanlah motivasi pelayanan!!!

Sebab di komunitas manapun selalu ada ketidakcocokan bukan? Gak usah jauh2 deh, Di rumah aja juga anggota keluarga tdk selalu akur... Tinggal bagaimana kita menyikapinya saja.

Semua ini memang cuma masalah persepsi. Soal motivasi.

Soal bagaimana kita mengenal diri kita pribadi...

Soal bagaimana kita mengerti arti pelayanan...



Friday, January 17, 2014

2014 ? "Be metal"

New year, new perception .
Thats a good resolution. Lets see from positive point of view. Please be tired of being a critical observer. Hell yeah, melancholic type never look happy. 

Be happy. Be positive. Be optimistic. Be metal! Hahahaaaaa..
Peace!