Thursday, October 13, 2011

Juwita, dan Si Sirik "KW 1" (part one)

Nama gue Febian.
Kalau dari nama, orang sering mengira gue laki-laki, oleh sebab itu gue lebih sering menyingkatnya menjadi Febi.
Waktu SMA, gue terkenal tomboy. Gue pernah ikut rapper dan semua orang mengira membernya semua laki-laki, padahal gue satu-satunya member perempuan di grup itu.

Sial memang. Gue paling kesal dengan bentuk badan gue. Udah pendek, kurus dan dada gue datar! Mana hidung gue pesek lagi! Suara gue juga fals, makanya gue nggak lama di grup rapper itu, karena gue merusak harmonisasi suara tim.

Keluarga gue? Huh, nggak kalah menyebalkan. Bokap gue kawin lagi. Nyokap gue yang cuma pegawai negeri, kerjaanya marah mulu di rumah. Pernah gue mau kabur aja, tapi nggak berani karena nggak modal. Akhirnya gue masuk diploma setelah SMA, daripada gue nggak kuliah.
Sambil kuliah singkat itu gue kerja, jadi kasir di mall dengan gaji UMR.
Sejauh ini, hidup bagi gue sangat menyebalkan.

Muka gue jutek. Kata orang, galak. Jadi orang pasti nggak suka lihat muka gue pada pandang pertama. Selain itu, kata orang, mulut gue kayak cumi, monyong dan gede. Ditambah suara gue yang cempreng dan kencang, gue sering disebut "PETASAN CABE". Gue nggak ngerasa tuh suara gue kencang, orang aja yang kupingnya terlalu sensitif. Eh, suatu saat ada yang bilang, suara gue kenceng karena kuping gue rada budek. Iya juga sih. Gue kan paling anti ngorek kuping. Gue paling anti pake cutton buds, bodo amat.

Gue nggak punya teman dekat. Sahabat juga kagak. Pacar, apalagi.
Gue heran, gue suka banget ngeliat cewek cakep. Gue sempet kuatir jangan-jangan gue lesbi, tapi ternyata enggak, setelah gue suatu kali, akhirnya jatuh cinta, tergila-gila sama seorang cowok.

Dan sialnya, si cowok itu ternyata player. Dia nggak suka ama gue. Dia cuma taruhan ama teman-temannya kalo dia bisa dengan mudah menggaet gue, dan dia menang taruhan dengan sukses.
Setelah sekali kencan, dia nembak, gue langsung mau jadi pacarnya. Habis itu dia nggak pernah lagi nemuin gue, nggak pernah hubungin dan menghindari gue terus. Kurang ajar, emang!

Akhirnya gue keterima jadi resepsionis di sebuah perusahaan asing. Lumayanlah. Belakangan gue baru tahu, gue diterima karena ternyata boss di situ suka main perempuan dan selalu main dengan para resepsionis sebelumnya. Maka untuk menghindari affair seperti ini, sengaja dicari resepsionis yang tidak cantik, yang tentu saja tidak sesuai dengan selera Boss ganjen tadi.

Yah, sial juga. Tapi nggak apalah. Daripada gue jadi kasir, masih lebih elit dikitlah jadi resepsionis, di perusahaan asing, pula. Walau kerjanya cuma terima telpon, tamu dan bikin minum.

Trus, di kantor itu, gue ketemu nih orang.
Dia bagian HR yang merekrut gue.
Orangnya sepertinya galak, dan gayanya bagi gue sih membosankan, terlalu kaku, eh suatu kali pakai baju keren, gue kaget. Dan gue jujur aja, jadi sirik banget. Baju itu mahal dan unik, kayaknya beli di butik. Sialan, bisa juga nih orang bergaya dan mengalahkan style semua orang di kantor! Padahal gue udah ngerasa gue paling gaya dan modis walaupun baju-baju gue adalah hasil diskonan atau minjem dari adik gue.

So, bukan cuma Superman yang bisa KW 1 (baca http://id.berita.yahoo.com/foto/superman-kw-1-dari-filipina-1318474330-slideshow/), tapi tokoh majalah anak jaman dulu juga bisa. Ingat Juwita dan si Sirik di majalah Bobo? Nah, mungkin gue lah KW 1 nya si Sirik itu.
Iya iyalaaaaaaaaaaah... secara gue kan nggak bisa lihat orang lain sedikit lebih bagus dari gue. Sirik itu biasa. Namanya juga wanita.

Suatu kali, gue nggak mau dong kalah gaya, gue ngikutin gaya seorang seleb. Gue gaya begini, menurut gue sih keren, dan gue pengen pamer di kantor.
Eh, gak taunya, pas di kantor, begitu ngeliat gue, orang pada melotot, trus di belakang gue mereka rupanya pada ngetawain gue, ada yang bilang, katanya gue mirip Aladin, celana gantung dan gembrong gue yang warnanya mirip seragam tukang yakult itu katanya cocoknya dipake kalo ada pesta kostum, ata lagi halloween...
Sialan… pada nggak tahu mode ya?!

Tapi kan gue nggak peduli. Gue kan muka tembok, apalagi kuping gue agak budek. Gue nggak mau tahu tuh komentar para orang yang nggak ngerti mode. Cuih!


===to be continued===